🎈 Coba Sebutkan Dan Jelaskan Sikap Sikap Dalam Pelaksanaan Yoga

Relativisme Relativisme adalah suatu paham yang terdiri dari beragam argumen. [1] Di balik beragam argumen tersebut, ada satu yang sama, yakni bahwa realitas, dan seluruh aspeknya, termasuk pikiran, moralitas, pengalaman, dan penilaian manusia, tidaklah mutlak, melainkan relatif posisinya pada sesuatu yang lain. Namun krisis multidimensi ditandai oleh makin pudarnya integrasi nasional, "konflik sosial yang berkepanjangan, berkurangnya sopan santun dan budi luhur dalam pergaulan sosial, melemahnya Sebagaitanda bahwa sirkulasi dan perfusi sudah baik adalah telapak tangan atau kaki hangat, merah dan kering (sebagai kebalikannya pada waktu defisit dingin, kelabu dan lembab). 6. Bila dapat dipasang CVP kateter, maka dilakukan "5-2 fluid challenge. sampai hemodinamik terbaik dengan CVP yang optimal. AdaSyarat-syarat dalam pencapaian efesiensi, sebutkan dan jelaskan syarat-syarat yag di maksud! Jawab : Syarat-syarat tercapainya efesiensi: Untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se objektif mungkin, mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report-report sebagai bukti pengeluaran pengeluaran yang Kewirausahaanadalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994). Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959). 4Cara Mengajarkan Sikap Positif dan Empati pada Siswa Selama Pandemi Covid-19. Artikel ini memberikan penjelasan mengenai empat cara mengajarkan sikap positif dan empati pada siswa selama pandemi Covid-19 yang bisa Bapak/Ibu guru terapkan. Banyaknya informasi yang beredar mengenai penyebaran wabah Covid-19 bisa saja mempengaruhi kesehatan mental. dimaksudpada ayat (1), dipidana dengan p idana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus ju ta rupiah) . Mitra 1 Coba sebutkan dan jelaskan sikap-sikap dalam pelaksanaan Yoga! 2. Setelah mengetahui sikap-sikap dalam Yoga, coba praktikkan sikap-sikap Yoga tersebut! 3. Bagaimana pengaruh praktik Yoga dalam kehidupan sehari-hari Kamu? Narasikanlah! 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab I Sebutkandan jelaskan 2 faktor pendukung Partisipasi Politik ! 1.Dalam proses pembentukan budaya politik,terdapat beberapa unsur yg berpengaruh coba sebut dan jelaskan! 2.Sebutkan komponen-komponen yang ada dalam budaya politik! yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam FWAQr. E-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, oleh keterikatan dan karma, maka ia berpisah dengan kesadarannyatentang Sang Hyang Widhi dan menjadi korban dari dunia material ini. Tujuan dan aspirasi manusia bukanlah bersatu dengan Sang Hyang Widhi,tetapi pemisahan yang tegas antara Purusa dan Prakrti Sarasamuccaya, hal371. Hanya satu Tuhan Sang Hyang Widhi. Menurut Vijnanabhisu “darisemua jenis kesadaran meditasi, bermeditasi kepada kepribadian Sang HyangWidhi adalah meditasi yang tertinggi. Sarasamuccaya, 372 Ada bebagai obyekyang dijadikan sebagai pemusatan meditasi yaitu bermeditasi pada sesuatu yangada di luar diri kita, bermeditasi kepada suatu tempat yang ada pada tubuh kitasendiri dan yang tertinggi adalah bermeditasi yang di pusatkan kepada SangHyang Widhi. Kebodohan menyatakan bahwa ada dualisme dari satu realitas yang disebutSang Hyang Widhi Tuhan. Ketika kebodohan dihilangkan oleh pengetahuan,maka dualisme hilang dan kesatuan penuh akan dicapai. Ketika seseorangmengatasi kebodohan, maka dualisme hilang, ia menyatu denganThe PerfectSingle Being tetapi kesempurnaan The Single Being itu selalu ada dan tetaptersisa sebagai sesuatu yang sempurna dan satu. Tak ada perubahan dalam lautan,seberapa banyakpun sungai-sungai yang mengalirkan airnya dan bermuarapadanya. Ketidakberubahan adalah keadaan dasar dari kita dapat memperaktikkan sikap-sikap ajaran Yogãsanas untukmewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup dalam kehidupan ini?Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut dengan baik!PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 51 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Kompetensi 1. Bagaimana pandangan ajaran Yoga terhadap Tuhan? 1. Bagaimana keberadaan Tuhan itu sendiri dalam ajaran Yoga? Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. 2. Dalam ajaran Yoga, apakah yang dimaksudkan Tuhan itu?PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 52 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, F. Mempraktikkan Sikap-sikap YogãsanaPerenungan Yo marayati pranayati, yasmat prananti bhuvanani ’Sang Hyang Widhiwasa menghidupkan dan menghancurkan. Dia adalahsumber penghidupan seluruh alam semesta’ Atharvaveda XIII. Teks Walaupun Yoga diklasifikasikan ke dalam empat disiplin yang berbeda,tidak ada satupun yang bersifat istimewa, superior atau lebih rendah dari yanglain. semuanya sama pentingnya dan disebutkan dalam Kitab Hindu. Kecocokandisiplin tertentu bergantung dari mental, intelek dan dimensi emosional danhubungannya dengan karma dari pribadi seseorang. Ketika kata Yoga digunakan di Negara Barat, secara umum ini berarti HathaYoga, yang merupakan latihan fisik dalam sistem Hindu Kuno dan teknikpernafasan yang dirancang untuk menjaga tubuh yang sehat. Kitab Hindumenggunakan kata Yoga sebagai kata sinonim dari sadhana, yang berarti spiritualdisiplin. Terdapat empat disiplin yang utama dalam Yoga, Karma Yoga, BhaktiYoga, Jnana Yoga, dan Raja AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 53 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Berikut ini dapat disajikan beberapa praktik Yoga Asanas yang patutdilaksanakan1. Nama gerakan Yoga Utrãsana Gambar Utrãsana Sumber 08-01-2016 Manfaat dari gerakan Yoga Utrãsana Utrãsana bermanfaat untuk menjagakelenturan atau flexibility dari tulang punggung spine, meningkatkan sirkulasidarah ke daerah kepala, dan untuk menyelaraskan sistem pencernaan danmetabolisme dalam Nama Gerakan Yoga Druta Halãsana Manfaat dari gerakan Yoga Druta Halãsana Druta Halãsana bermanfaatuntuk meregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung, persendiantulang belakang spinal joints dan syaraf-syaraf tulang punggung. Asanas inijuga dapat, meningkatkan aliran darah ke leher, mengaktifkan kelenjar thyroiddan untuk tetap menjaga flexibility dari tulang AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 54 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Gambar Druta Halãsana Sumber 22-12-2014 Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang punggung dan hipertensi, untuk menghindari melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gambar Bhumi Pada Mastakãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Bhumi Pada Mastakãsana Gerakan Yoga BhumiPada Mastakãsana dapat meningkatkan aliran darah ke otak, membantu dalammasalah tekanan darah rendah dan juga mempunyai manfaat untuk menguatkanotot-otot kepala dan AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 55 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantekanan darah tinggi untuk tidak melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Mayurãsana Gambar Mayurãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Mayurãsana Mayurãsana bermanfaat untukmenguatkan lengan, menjaga fleksibilitas pergelangan tangan, menyelaraskanproses-proses metabolisme dalam tubuh. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang pergelangan tangan, untuk menghindari melakukan Asanas AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 56 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 5. Nama Gerakan Yoga Hanumãsana Gambar Hanumãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Hanumãsana Hanumãsana bermanfaatuntukmeregangkan stretches dan merangsang otot-otot punggung dan paha,menyelaraskan organ-organ reproduksi dan untuk tetap menjaga flexibility daritulang punggung. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah dengantulang punggung, untuk menghindari melakukan Asanas Nama Gerakan Yoga Pascimotanãsana Gambar PascimotanãsanaSumber 22-12-2014PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 57 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Manfaat dari gerakan Yoga Pascimotanãsana Pascimotanãsanabermanfaat meregangkan urat lutut, pinggang dan mengendorkan tulang paha,menghilangkan kelebihan lemak pada daerah perut, menyelaraskan organ-organpanggul, menghilangkan berbagai penyakit seksual wanita, meringankan sakitlimpa, ginjal, sembelit, luka usus, dan menyembuhkan sakit kencing manis Nama Gerakan Yoga Triãsana Gambar Triãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Triãsana Triãsana bermanfaat untuk pengobatanberbagai penyakit kelamin gangguan seksual, menyelaraskan indung telur danrahim, reproduksi wanita dan nyeri AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 58 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 8. Nama Gerakan Yoga Gomukhãsana Gambar Gomukhãsana Sumber 22-12-2014 Manfaat dari gerakan Yoga Gomukhãsana Gomukhãsana bermanfaat untukmenghilangkan sakit punggung, bahu dan leher kaku, menyembuhkan penyakitseksual, menyehatkan ginjal, menyembuhkan pegal pinggang, rematik,menguatkan Nama Gerakan Yoga Sarvangãsana Manfaat dari gerakan Yoga Sarvangãsana Sarvangãsana bermanfaat untukmemulihkan keseimbangan peredaran darah/pembersihan darah, memperbaikisistem pencernaan gangguan usus & perut, kesehatan reproduksi, jaringan sarafdan kelenjar, mencegah dan mengobati keputihan, mencegah kembung danmenghilangkan kelebihan lemak,PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 59 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Gambar Sarvangãsana Sumber 22-12-2014 Menguatkan jantung yang lemah, menguatkan tenaga piker, menjagaelastisitas tulang punggung/mencegah pengapuran, menyembuhkan rematikotot, sengal pinggang dan sakit kepala, merawat otot dubur dan paha. Perlu diketahui disarankan bagi praktisi yang mempunyai masalah denganwanita haid dilarang melatih/berlatih Asanas ini. Gambar gerakan Yoga di atas hanyalah sebagian kecil dari gerakan-gerakanYoga yang terdapat dalam ajaran agama Hindu. Gerakan yang lainnya diharapkandapat dipraktikkan dengan baik dan sungguh-sungguh oleh peserta didik dalamproses pembelajaran di setiap sekolah SMA/SMK. Dengan demikiankesejahteraan dan kebahagiaan pendidik dan peserta didik pada khususnya sertaumat sedharma pada umumnya dalam kehidupan ini dapat terwujud. Bagaimanakita dapat memaknai bahwa memperaktikkan ajaran Yogãsana dalam kehidupanini adalah sebuah Yajña guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidupdalam kehidupan ini? Sebelumnya selesaikanlah uji kompetensi berikut denganbaik!PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 60 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Kompetensi 1. Coba sebutkan dan jelaskan sikap-sikap dalam pelaksanaan Yoga! 2. Setelah mengetahui sikap-sikap dalam Yoga, coba praktikkan sikap- sikap Yoga tersebut! 3. Bagaimana pengaruh praktik Yoga dalam kehidupan sehari-hari Kamu? Narasikanlah! 4. Buatlah rangkuman untuk masing-masing pokok bahasan berdasarkan sumber teks yang terdapat pada Bab I Yoga Menurut Susastra Agama Hindu materi pembelajaran ini, sesuai petunjuk khusus dari Bapak/ Ibu guru yang mengajar! 5. Amatilah gambar berikut ini, deskripsilah! Sebelumnya diskusikanlah dengan orang tua Kamu di rumah. Gambar Chakrãsana Sumber IK. Arta Jaya 14-2-2013PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 61 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Daftar PustakaAgus S. Mantik. 2007. Bhagavad Gītā. Surabaya Kusuma, Sri Rsi. 1984. Dharma Sastra. Klungkung-Bali Pusat Satya Dharma Oka, I Gusti. 1978. Sad Darsana. PGAHN Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali. 2003. Filsafat untuk Umum. Jakarta Fajar Interpratama;Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā I. Surabaya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā II. Surabaya of Sāyanācārya. 2005. Rgveda Samhitā VIII IX X. Surabaya Bimas Hindu dan Budha. 1979. Sang Hyang Kamayanikan. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci Buddha Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama Pendidikan Provinsi. 1989. Bharata Yuddha Kakawin Miwah Tegesipun Pendidikan Provinsi. 1988. Arjuna Wiwaha Kakawin Miwah Tegesipun Bali. Tidak diterbitkanGelebet, I Nyoman. - Arsitektur Tradisional Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan. Tanpa tahunKadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya. Jakarta terjemahan dalam bahasa Indonesia. - Dharma Departemen Agama Kota. 2000. Caru Pancasatha. Kota Denpasar. tidak diterbitkanKalam; Drs. 1980. Bangunan Rumah Tinggal Tradisional Bali. Denpasar tidak diterbitkanKamala Subramaniam Ramayana diterjemahkan oleh Sanjaya I Gde Oka. 2001. Surabaya AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 62 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, 2006. Mahabharata. Surabaya I Wayan. 2008. Reg Veda Samhitā Mandala I II III. Surabaya I Wayan. 2004. Reg Veda Samhitā Mandala IV V VI VII. Surabaya Putra, Nyonya I G A. 1982. Upakara Manusa Yajna. Denpasar IHD Supardjana, BA dan I Gusti Ngurah Supartha, SSt. 1982. Pengetahuan- Pengetahuan Tari I. Jakarta Departemen Pendidikan dan IB. Oka. 1984. Panca Sraddha. Denpasar Parisada Hindu Dharma Gde dan Sudharta, Tjok Rai. 2004. Manawa Dharmasastra. Surabaya Gde. 1971. Veda Parikrama. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci Agama Hindu Departemen Agama Gde. 1977. Theologi Hindu. Jakarta Gde. 1977. Hukum Waris Hindu. Jakarta CV. 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta PT. Bina S. Nyoman. 1978. Bhagavad Gita. Denpasar Dharma BhaktiParisada Hindu Dharma. 1968. Upadesa. Denpasar Parisada Hindu Dharma Pusat. PGAHN. 6 Tahun Singaraja. 1997. Nitisastra. Denpasar Pemerintah Daerah Propinsi Gde. 2004. Bhagavad Gìtā Pañcamo Veda. Surabaya Pāramita. Parisada Hindu Dharma Pusat,. 1968. Upadesa tentang Ajaran Agama Hindu. Denpasar Proyek Pengadaan Prasarana dan Sarana Kehidupan Beragama tersebar di 8 Kabupaten Dati Bansi. 2005. Pemikiran Hindu Pokok-pokok Pikiran Agama Hindu dan Filsafatnya. Surabaya I Wayan. 2000. Panggilan Veda. Surabaya AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 63 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, R dan G. Puja. 1982. Sweta Swatara Upanisad, Cetakan I. Jakarta I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuscaya, Surabaya I Wayan. 1998. Sarva Darsana Samgraha, Sistem Filsafat India. Surabaya ParamitaMilik Pemerintah Daerah Tingkat 1 Bali. 1995. Panca Yajna, Dewa Yajna, Bhuta Yajna, Rsi Yajna, Pitra Yajna dan Manusa Yajna. S. 1989. Indian Philosophy 2. New Delhi Oxford University Press. Ranganathananda,Swami. 1993. Suara Vivekananda. Jakarta Hanuman Sudarta, MA., Siwaratri; 1994. Upada Sastra; Denpasar. Tidak diterbitkan. - 2004. Kidung Panca Yajna. Surabaya Satya Prakas Saraswati. 2005. Patanjali Raja Yoga. dilengkapi dengan naskah asli - alih bahasa oleh Drs. Mayor Polak Surabaya 2003. Dasar- dasar Filsafat India. Denpasar Program Magister Unhi dan Widya I Wayan dan Raka Krisnu T Raka. 1992. Materi Pokok Darsana. Jakarta Dirjen Bimas Hindu Buddha dan Pendit, Nyoman. 2007. Filsafat Hindu Dharma, Sad Darsana, Enam Aliran Astika Ortodoks. Denpasar Pustaka Bali I Gede. 1985. Pengendalian Diri dan Ethika; Departemen Agama I Gede. Sekitar Tata Susila Seri I., Denpasar Yayasan Guna WerddhiSuryani, Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali Kini. Denpasar Percet. PT. Offset R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta Yayasan R. Dkk. 1982. Sweta Swatara Upanisad. Departemen Agama Republik AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 64 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Arwati, Ni Made. 1992. Caru. Denpasar Upada 1979. Brahmanda Purana. Jakarta Departemen Agama Republik 1967. Perundang-undangan Majapahit. Jakarta 2004. Himpunan dan Ethika Penataan Banten. Denpasar Yayasan Dharma I Made, 2004. Laya Yoga. Surabaya ParamitaSurpha, I Wayan. 1986. Pengantar Hukum Hindu. Tanpa 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya Paramita. Tanpa penerbit- 2006. Yoga Asanas. Denpasar Widya Werddhi Sabha. Tanpa penerbitTeam Penyusun. 2002. Panca Yajna. Denpasar Pemerintah Tingkat I Penyusun. 1982/1983. Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia. Denpasar Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Pemda Tk. I Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Penerjemah. 1994. Bhuwanakosa. Denpasar Penerbit Upada I Made. 2003. Teologi dan Simbol-simbol agama Hindu. Tanpa penerbitTitib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya I Made. 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata Viracarita Kajian Kritis Sumber Ajaran Hindu. Surabaya I Gst. Agama Hindu Sejarah dan Sraddha. Tanpa tahun dan tidak diterbitkanWidyatranta, Siman. Adiparwa Jilid I dan II. Yogyakarta I G. 1986. Dasar-dasar Manajemen Umum. Jakarta Pustaka I Ketut. 2002. Memelihara Tradisi Veda. Denpasar PT. Bali AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 65 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, Ketut dan Raka Santreri. 1993. Kasta dalam Hindu Kesalah Pahaman Berabad-abad. Denpasar Penerbit. Yayasan Dharma 2005. Ădiparva. Surabaya Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu; Parisada Hindu Dharma Indonesia. Tanpa Penulis- 1992. Sundarigama. Denpasar Departemen Agama Kota Denpasar. Tanpa PenulisPENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 66 SMA/SMK KELAS XIE-Book Yogāsanas dalam Susastra Hindu I Kadek Arta Jaya, AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI 67 SMA/SMK KELAS XI Pengertian Yoga, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Yoga Terlengkap – Secara etimologi, yoga berasal dari bahasa sansakerta kuno yaitu yuj yang berarti union atau penyatuan diri. Yoga memiliki tiga arti berbeda yaitu penyerapan samadhi yujyate, menghubungkan yunakti dan pengendalian yojyanti. Pengertian yoga adalah suatu ilmu yang menjelaskan keterkaitan antara fsik, mental dan spiritual manusia untuk mencapai sistem kesehatan menyeluruh Holistik yang terbentuk dari kebudayaan India Kuno. Yoga pertama kali diperkenalkan oleh seorang tokoh legenda India yang hidup sekitar tahun 200-500 SM bernama Patanjali dalam buku Yoga Sutras. Yoga merupakan penyatuan antara jiwa spiritual dengan jiwa universal atau pembatasan pikiran yang selalu bergerak atau suatu sistem yang sistematis dalam melakukan latihan rohani untuk mencapai ketenangan batin dan melakukan latihan fisik untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani sehingga disebut Jiwan Mukti. Tujuan Yoga adalah perluasan kesadaran manusia hingga sebegitu jauh sehingga bisa disamakan dengan kesadaran alam semesta. Hal tersebut harus dicapai dengan realisasi prinsip spiritual dalam tubuh kita, ada prinsip fisik dan mental dan sebenarnya merupakan kepribadian diri kita sendiri yang abadi dan benar. Manfaat Yoga Menurut Sindhu 201434, manfaat yoga jika dilakukan secara rutin dan teratur, yaitu Meningkatkan fungsi kerja kelenjar endokrin hormonal di dalam tubuh. Meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh sel tubuh dan otak. Membentuk postur tubuh yang lebih tegap, serta otot yang lebih lentur dan kuat. Meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernapas. Membuang racun dari dalam tubuh detoksifikasi. Meremajakan sel tubuh dan memperlambat penuaan. Memurnikan saraf pusat yang terdapat di tulang punggung. Mengurangi ketegangan tubuh, pikiran, dan mental, serta membuatnya lebih kuat saat menghadapi stres. Memberikan kesempatan untuk merasakan relaksasi yang mendalam. Meningkatkan kesadaran pada lingkungan. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berpikir positif. Jenis-Jenis Yoga Menurut Giri 2006, berdasarkan sastra agama Hindu yoga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu Hatha Yoga Hatha Yoga adalah jenis yoga dengan sistem pelatihan menggunakan berbagai teknik membentuk sikap tubuh asana disertai dengan teknik pernapasan pranayama guna mencapai keseimbangan antara dua kekuatan yang berbeda di dalam tubuh, seperti tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah, tubuh bagian kiri dan tubuh bagian kanan, tarikan napas dan hembusan napas, energi positif dan energi negatif dan sebagainya. Bhakti Yoga Bhakti yoga adalah jenis yoga memfokuskan diri untuk menuju hati. Jika seorang yogi berhasil menerapkannya, maka ia akan bisa melihat kelebihan orang lain dan cara untuk menghadapi sesuatu. Keberhasilan yoga ini juga membuat yogis menjadi lebih welas asih dan menerima segala yang ada di sekitarnya, karena dalam yoga ini diajarkan untuk mencintai alam dan beriman kepada Tuhan. Raja Yoga Raja Yoga adalah jenis yoga yang menitikberatkan pada teknik meditasi dan kontemplasi. Yoga ini nantinya akan mengarah pada cara penguasaan diri sekaligus menghargai diri sendiri dan sekitarnya. Raja yoga merupakan dasar yoga sutra. Jnana Yoga Jnana Yoga adalah jenis yoga yang menerapkan metode untuk meraih kebijaksanaan dan pengetahuan. Teknik yoga ini cenderung untuk menggabungkan antara kepandaian dan kebijaksanaan, sehingga nantinya mendapatkan hidup yang bisa menerima semua filosofi dan agama. Karma Yoga Karma Yoga adalah jenis yoga yang mempercayai adanya reinkarnasi. Yoga ini akan membuat agar menjadi tidak egois, karena yakin bahwa perilaku saat ini akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang. Tantra Yoga Tantra Yoga adalah jenis yoga yang sedikit berbeda dengan yoga lain, bahkan ada yang menganggap yoga ini mirip dengan ilmu sihir. Teknik yoga ini terdiri atas kebenaran kebenaran dan hal yang mistik mantra. Tujuan teknik yoga ini yaitu agar bisa menghargai pelajaran dan pengalaman hidup. Menurut Somvir 2006, jenis yoga diantaranya yaitu Ananda Yoga Ananda yoga adalah jenis yoga terfokus pada postur lembut yang dirancang untuk memindahkan energi ke otak dan mempersiapkan tubuh untuk meditasi. Ananda Yoga fokus pada keselarasan tubuh yang tepat dan pernapasan dikendalikan. Iyengar Yoga Iyengar Yoga adalah jenis yoga yang lebih mengutamakan penyusunan gerakan yang sempurna lewat teknik alignment atau kesejajaran pada presisi yang tinggi untuk mencapai manfaat yang maksimal bagi kesehatan. Kundalini Yoga Kundalini Yoga adalah jenis yoga menggabungkan gerakan yang repetisi, latihan pernapasan, nyanyian puji-pujian, serta , meditasi untik membangun energi spiritual yang konon berbaring di dasar tubuh manusia atau lantai panggul manusia. Bikram Yoga Latihan yoga ini dilakukan di dalam ruangan yang dipanaskan antara 36-42 derajat celsius untuk menstimulasi tubuh mengeluarkan toksin melalui keringat dan membantu meregangkan tubuh lebih jauh. Setiap latihan terdiri dari dua teknik pranayama dan 24 jenis asana. Ashtanga Yoga Ashtanga Yoga adalah nama yang diberikan pada sistem yoga yang diajarkan oleh Sri K. Pattabhi Jois. Gaya yoga ini menuntut kekuatan fisik karena melibatkan sinkronisasi bernapas dengan seri progresif. Ashtanga yoga bisa membantu memperbaiki sirkulasi, fleksibilitas, stamina, cahaya kebatinan yang kuat dan pikiran yang tenang. Jivamukti Yoga Jivamukti yoga dikembangkan pada tahun 1986 oleh Sharon Gannon dan David Life. Metode yoga Jivamukti mengungkapkan aspek spiritual dan etika praktek yoga. Jivamukti Yoga merupakan bentuk asana yang kuat dengan penekanan pada studi agama, nyanyian sansekerta, vegetarian, non-kekerasan, meditasi, pengabdian kepada tuhan. Sivananda Yoga Jenis yoga ini cocok bagi yang menginginkan latihan yoga yang mencakup gerakan fisik dan bakti yoga atau yoga yang mengutamakan pembaktian. Setiap latihan mencakup latihan pranayamna, asana, dan relaksasi. Kripalu Yoga Kripalu yoga adalah jenis yoga yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran. Menekankan kesadaran napas, pergerakan dan kelurusan, kripalu merupakan tanda jasa kebijaksanaan menyangkut badan tersebut. Meditation Yoga Meditasi yoga adalah jenis yoga yang dilakukan dengan relaksasi yang melibatkan pengosongkan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam kehidupan sehari-hari. Prenatal Yoga Prenatal Yoga adalah henis yoga khusus untuk kehamilan dengan teknik dan intensitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamil dan janin yang di kandungnya. Viniyoga Viniyoga adalah yoga yang digunakan sebagai praktek terapi untuk orang yang menderita cedera atau pasca operasi. Viniyoga memiliki gerakan yang lembut, penyembuhan disesuaikan dengan jenis tubuh tiap orang dan kebutuhan saat mereka tumbuh dan berubah. Acro Yoga Acro yoga adalah jenis yoga yang mana setiap gerakan yang di lakukan mengandung unsur akrobatik. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Yoga, Tujuan, Manfaat dan Jenis-Jenis Yoga Terlengkap . Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca MUTIARAHINDU — Dalam menjalankan yoga ada tahap-tahap yang harus ditempuh yang disebut dengan Astāngga yoga. Maksudnya adalah delapan tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan yoga. Adapun bagian-bagian dari Astāngga yoga yaitu yama pengendalian diri unsur jasmani, nyama pengendalian diri unsur-unsur rohani, asana sikap tubuh, pranayama latihan pernafasan, pratyahara menarik semua indrinya ke dalam, dharana telah memutuskan untuk memusatkan diri dengan Tuhan, dhyana mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Sang Hyang Widhi Wasa, dan samadhi telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merealisasikan diri. Di bawah ini dijelaskan bagian-bagian dari Astāngga yoga yang dimaksud antara lain sebagai berikut. image wayannaya4 Baca Sang Hyang Widhi Tuhan dalam Ajaran Yoga dan Contoh Praktik Sikap-sikap Yoga 1. Yama Panca Yama Brata Panca Yama Brata adalah lima pengendalian diri tingkat jasmani yang harus dilakukan tanpa kecuali. Gagal melakukan pantangan dasar ini maka seseorang tidak akan pernah bisa mencapai tingkatan berikutnya. Penjabaran kelima Yama Bratha ini diuraikan dengan jelas dalam patanjali yoga sūtra – 39. a Ahimsa atau tanpa kekerasan. Jangan melukai mahluk lain manapun dalam pikiran, perbuatan atau perkataan Patanjali Yoga Sūtra b Satya atau kejujuran/kebenaran dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, atau pantangan akan kecurangan, penipuan dan kepalsuan Patanjali Yoga Sūtra c Astya atau pantang menginginkan segala sesuatu yang bukan miliknya sendiri. Atau dengan kata lain pantang melakukan pencurian baik hanya dalam pikiran, perkataan apalagi dalam perbuatan Patanjali Yoga Sūtra Mudana dan Ngurah Dwaja, 201416. d Brahmacarya atau berpantang kenikmatan seksual Patanjali Yoga Sūtra e Aparigraha atau pantang akan kemewahan; seorang praktisi yoga yogin harus hidup sederhana Patanjali Yoga Sūtra 2. Niyama Panca Niyama Bratha Panca Yama Brata adalah lima pengendalian diri tingkat rohani dan sebagai pendukung dari pantangan dasar sebelumnya diuraikan dalam Patanjali Yoga Sūtra aSauca, kebersihan lahir batin. Lambat laun seseorang yang menekuni prinsip ini akan mulai mengesampingkan kontak fisik dengan badan orang lain dan membunuh nafsu yang mengakibatkan kekotoran dari kontak fisik tersebut Patanjali Yoga Sūtra Sauca juga menganjurkan kebajikan sattvasuddi atau pembersihan kecerdasan untuk membedakan hal-hal berikut. Saumanasya atau keriangan hati, Ekagrata atau pemusatan pikiran, Indriajaya atau pengawasan nafsu-nafsu, Atmadarsana atau realisasi diri Patanjali Yoga Sūtra bSantosa atau kepuasan. Hal ini dapat membawa praktisi yoga ke dalam kesenangan yang tidak terkatakan. Dikatakan dalam kepuasan terdapat tingkat kesenangan transendental Patanjali Yoga Sūtra c Tapa atau mengekang. Melalui pantangan tubuh dan pikiran akan menjadi kuat dan terbebas dari noda dalam aspek spiritual Patanjali Yoga Sūtra d Svadhyaya atau mempelajari kitab-kitab suci, melakukan japa pengulangan pengucapan nama-nama suci Tuhan dan penilaian diri sehingga memudahkan tercapainya “istadevata-samprayogah, persatuan dengan apa yang dicita-citakannya Patanjali Yoga Sūtra e Isvarapranidhana atau penyerahan dan pengabdian kepada Sang Hyang Widhi yang akan mengantarkan seseorang kepada tingkatan samadhi Patanjali Yoga Sūtra Dengan menempuh jalan kebaikan bukan berarti seseorang dengan sendirinya dilindungi terhadap kesalahan yang bertentangan. Jangan menyakiti orang lain belum tentu berarti perlakukan orang lain dengan baik. Kita harus melakukan keduanya, tidak menyakiti orang lain dan sekaligus melakukan keramahtamahan, Mudana dan Ngurah Dwaja, 201417. Baca Mengenal dan Manfaat Ajaran Yoga Dalam Agama Hindu 3. Asana Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Buku Yogasutra tidak mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada siswa sikap duduk yang paling disenangi dan relaks, asalkan dapat menguatkan konsentrasi dan pikiran, dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat sikap duduk yang dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat berlangsung lama, serta mampu mengendalikan sistem syaraf sehingga terhindar dari goncangan-goncangan pikiran. Sikap duduk yang relaks antara lain silasana bersila bagi laki-laki dan bajrasana bersimpuh, menduduki tumit bagi wanita, dengan punggung yang lurus dan tangan berada di atas kedua paha, telapak tangan menghadap ke atas. Baca Etika Dalam Mempelajari Yoga Menurut Agama Hindu 4. Pranayama Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lubang hidung dengan tujuan menyebarkan prana energi ke seluruh tubuh. Pada saat manusia menarik nafas mengeluarkan suara So, dan saat mengeluarkan nafas berbunyi Ham. Dalam bahasa Sansekerta So berarti energi kosmik, dan Ham berarti diri sendiri saya. Ini berarti setiap detik manusia mengingat diri dan energi kosmik. Pranayama terdiri dari puraka yaitu memasukkan nafas, kumbhaka yaitu menahan nafas, dan recaka yaitu mengeluarkan nafas. Puraka, kumbhaka dan recaka dilaksanakan pelan-pelan bertahap masing-masing dalam tujuh detik. Hitungan tujuh detik ini dimaksudkan untuk menguatkan kedudukan ketujuh cakra yang ada dalam tubuh manusia yaitu muladhara yang terletak di pangkal tulang punggung di antara dubur dan kemaluan, svadishthana yang terletak di atas kemaluan, manipura yang terletak di pusar, anahata yang terletak di jantung, vishuddha yang terletak di leher, ajna yang terletak di tengah-tengah kedua mata, dan sahasrara yang terletak di ubun-ubun, Mudana dan Ngurah Dwaja, 201418. 5. Pratyahara Pratyahara adalah penguasaan panca indra oleh pikiran sehingga apa pun yang diterima panca indra melalui syaraf ke otak tidak mempengaruhi pikiran. Panca indra adalah pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa dan peraba. Pada umumnya indra menimbulkan nafsu kenikmatan setelah mempengaruhi pikiran. Yoga bertujuan memutuskan mata rantai olah pikiran dari rangsangan syaraf ke keinginan nafsu, sehingga citta menjadi murni dan bebas dari goncangan-goncangan. Jadi yoga tidak bertujuan mematikan kemampuan indra. Untuk jelasnya mari kita kutip pernyataan dari Maharsi Patanjali sebagai berikut “Swa Viyasa Asamprayoga, Cittayasa Svarupa Anukara, Iva Indrayanam Pratyaharah, tatah Parana Vasyata Indriyanam” Terjemahan “Pratyahara terdiri dari pelepasan alat-alat indra dan nafsunya masing-masing, serta menyesuaikan alat-alat indra dengan bentuk citta budi yang murni. Makna yang lebih luas sebagai berikut pratyahara hendaknya dimohonkan kepada Sang Hyang Widhi dengan konsentrasi yang penuh agar mata rantai olah pikiran ke nafsu terputus” 6. Dharana Dharana artinya mengendalikan pikiran agar terpusat pada suatu objek konsentrasi. Objek itu dapat berada dalam tubuh kita sendiri, misalnya “selaning lelata” sela-sela alis yang dalam keyakinan Sivaism disebut sebagai “trinetra” atau mata ketiga Siwa. Dapat pula pada “tungtunging panon” atau ujung puncak hidung sebagai objek pandang terdekat dari mata. Para sulinggih pendeta di Bali banyak yang menggunakan ubun-ubun sahasrara sebagai objek karena di saat “ngili atma” di ubun-ubun dibayangkan adanya padma berdaun seribu dengan mahkotanya berupa atman yang bersinar “spatika” yaitu berkilau bagaikan mutiara. Objek lain di luar tubuh manusia misalnya bintang, bulan, matahari, dan gunung. Penggunaan bintang sebagai objek akan membantu para yogin menguatkan pendirian dan keyakinan pada ajaran Dharma, jika bulan yang digunakan membawa ke arah kedamaian batin, matahari untuk kekuatan jasmani, dan gunung untuk kesejahteraan. Objek di luar badan yang lain misalnya patung dan gambar dari dewa-dewi, guru spiritual, yang bermanfaat bagi terserapnya vibrasi kesucian dari objek yang ditokohkan itu. Kemampuan pengikut yoga melaksanakan dharana dengan baik akan dapat memudahkan yang bersangkutan mencapai dhyana dan samadhi, Mudana dan Ngurah Dwaja, 201419. Baca Sejarah Yoga dalam Ajaran Agama Hindu 7. Dhyana Dhyana adalah suatu keadaan di mana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus pada objek yang disebutkan dalam Dharana itu, tanpa tergoyahkan oleh objek atau gangguan atau godaan lain baik yang nyata maupun yang tidak nyata. Gangguan atau godaan yang nyata dirasakan oleh panca indra baik melalui pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap maupun peraba. Gangguan atau godaan yang tidak nyata adalah dari pikiran sendiri yang menyimpang dari sasaran objek dharana. Tujuan dhyana adalah aliran pikiran yang terus menerus kepada Sang Hyang Widhi melalui objek dharana. Lebih jelasnya Yogasutra Maharsi Patanjali menyatakan “Tantra Pradyaya Ekatana Dhyanam” terjemahannya, arus buddhi pikiran yang tiada putus-putusnya menuju tujuan Sang Hyang Widhi. Kaitan antara pranayama, pratyahara dan dhyana sangat kuat, dinyatakan oleh Maharsi Yajanawalkya sebagai berikut ”Pranayamair Dahed Dosan, Dharanbhisca Kilbisan,Pratyaharasca Sansargan, Dhyanena Asnan Gunan”. Artinya, dengan pranayama terbuanglah kotoran badan dan kotoran buddhi, dengan pratyahara terbuanglah kotoran ikatan pada objek keduniawian, dan dengan dhyana dihilangkanlah segala apa hambatan yang berada di antara manusia dan Sang Hyang Widhi. 8. Samadhi Samadhi adalah tingkatan tertinggi dari Astāngga yoga, yang dibagi dalam dua keadaan yaitu Samprajnatta samadhi atau Sabija samadhi, adalah keadaan di mana yogin masih mempunyai kesadaran. Asamprajnata samadhi atau Nirbija samadhi, adalah keadaan di mana yogin sudah tidak sadar akan diri dan lingkungannya, karena batinnya penuh diresapi oleh kebahagiaan tiada tara, diresapi oleh cinta kasih Sang Hyang Widhi. Baik dalam keadaan Sabija samadhi maupun Nirbija-samadhi, seorang yogin merasa sangat berbahagia, sangat puas, tidak cemas, tidak merasa memiliki apa pun, tidak mempunyai keinginan, pikiran yang tidak tercela, bebas dari “Catur Kalpana” yaitu tahu, diketahui, mengetahui, pengetahuan, tidak lalai, tidak ada ke-”aku”-an, tenang, tentram dan damai. Samadhi adalah pintu gerbang menuju moksa. Ini dikarenakan unsur-unsur moksa sudah dirasakan oleh seorang yogin. Samadhi yang dapat dipertahankan terus-menerus keberadaannya, akan sangat memudahkan pencapaian moksa, Mudana dan Ngurah Dwaja, 201420. “Yada Pancavatisthante, Jnanani Manasa Saha, Buddhis Ca Na Vicestati, tam Ahuh Paramam Gatim” Terjemahan “Bilamana panca indra dan pikiran berhenti dari kegiatannya dan buddhi sendiri kokoh dalam kesucian, inilah keadaan manusia yang tertinggi.” Katha Upanisad Demikian Astāngga yoga sudah dan semestinya dilaksanakan oleh umat sedharma. Dengan demikian moksa dan jagadhita yang dicita-citakan dapat terwujud sebagaimana mestinya, Mudana dan Ngurah Dwaja, 201421. Renungan Yajur veda “Pratena dikṡām āpnoti dikṣāya āpnoti dakṣiṇām, dakṣinā ṡraddhām āpnoti ṡraddhāya satyam āpyate”. Terjemahan “Melalui pengabdian kita memperoleh kesucian, dengan kesucian kita mendapat kemuliaan. Dengan kemuliaan kita mendapat kehormatan dan dengan kehormatan kita memperoleh kebenaran” Referensi Mudana dan Ngurah Dwaja. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Buku Siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. — Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 190 hlm.; 25 cm Untuk SMA/SMK Kelas XI Kontributor Naskah I Nengah Mudana dan I Gusti Ngurah Dwaja. Penelaah I Wayan Paramartha. – I Made Sutrisna. Penyelia Penerbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Cetakan Ke-1, 2014

coba sebutkan dan jelaskan sikap sikap dalam pelaksanaan yoga